Kali ini kita bakal bahas lagi tentang geologi. Yakni tentang apa itu mineral dan sifat fisiknya.
Ilustrasi: Nitty Gritty Science
Pengertian Mineral
Mineral adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah, seragam dengan komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya, dan mempunyai struktur kristal karakteristik yang tercermin dalam bentuk dan sifat fisiknya.
Saat ini telah dikenal lebih dari 2000 mineral. Sebagian merupakan mineral-mineral utama yang dikelompokkan sebagai Mineral Pembentuk Batuan. Mineral-mineral tersebut terutama mengandung unsur-unsur yang menempati bagian terbesar di bumi, antara lain unsur:
- Oksigen (O),
- Silikon (Si),
- Aluminium (Al),
- Besi (Fe),
- Kalsium (Ca),
- Sodium (Na),
- Potasium (K)
- dan Magnesium (Mg).
Mineral dapat dikenal dengan menguji sifat fisik umum yang dimilikinya. Sebagai contoh, garam dapur halite (NaCl) dapat dengan mudah dirasakan. Komposisi kimia seringkali tidak cukup untuk menentukan jenis mineral, misalnya mineral grafit (graphite) dan intan (diamond) mempunyai satu komposisi yang sama yaitu karbon (C).
Mineral-mineral yang lain dapat terlihat dari sifat fisik seperti bentuk kristal, sifat belahan atau warna, atau dengan peralatan yang sederhana seperti pisau atau potongan gelas dengan mudah diuji kekerasannya.
Sifat Fisik Mineral
1. Bentuk Kristal dan Perawakan (Crystal Habit)
Suatu kristal dibatasi permukaan (sisi kristal) yang mencerminkan struktur dalam dari mineral. Bentuk kristal merupakan kumpulan dari sisi-sisi yang membentuk permukaan luar kristal. Sifat simetri kristal adalah hubungan geometri antara sisi-sisinya, yang merupakan karakteristik dari tiap mineral.
Satu mineral yang sama selalu menunjukkan hubungan menyudut dari sisi-sisi kristal yang disebut sebagai sudut antar sisi (constancy of interfacial angles), yang merupakan dasar dari sifat simetri. Bentuk kristal ditentukan berdasarkan sifat-sifat simetrinya yaitu, bidang simetri dan sumbu simetri. Dikenal tujuh bentuk kristal yaitu;
- Kubus (Cubic),
- Tetragonal,
- Ortorombik (Orthorombic),
- Monoklin (Monoclonic),
- Triklin (Triclinic),
- Hexagonal
- dan Trigonal.
Ilustrasi: 7 Bentuk Kristal
Beberapa mineral umumnya berupa bentuk kristal yang terdiri dari kristal tunggal atau rangkaian kristal, yang dikenal istilahnya sebagai perawakan (crystal habit).
Ilustrasi: Perawakan mineral / crystal habit
2. Warna dan Gores (Streak)
Warna dari mineral adalah warna yang terlihat di permukaan yang bersih dan sinar yang cukup. Suatu mineral dapat berwarna terang, transparan (tidak berwarna atau memperlihatkan warna yang berangsur atau berubah). Warna sangat berariasi, umumnya karena perbedaan kompisisi kimia atau pengotoran pada mineral. Beberapa contoh warna mineral:
- belerang warnanya kuning;
- malakit warnanya hijau;
- azurite warnanya biru;
- pirit warnanya kuning;
- hematite warnanya merah dsbnya.
Gores (streak) adalah warna dari serbuk mineral. Terlihat bila mineral digoreskan pada lempeng kasar porselen meninggalkan warna goresan. Untuk mineral-mineral logam gores dapat dipakai sebagai petunjuk. Bererapa contoh gores:
- Pirit yang warnanya kuning emas meninggalkan garis hitam;
- Hematit (Fe2O3) yang berkilap kelogam-logaman memberi garis merah darah.
3. Kilap (Luster)
Kilap adalah kenampakan hasil pantulan cahaya pada permukaan mineral. Ini akan tergantung pada kualitas fisik permukaan (kehalusan dan trasparansi).
Ilustrasi: Jenis Kilap/Luster
4. Belahan (Cleavage)
Belahan adalah kecenderungan dari beberapa kristal mineral untuk pecah melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya. Arah belahan ini umumnya sejajar dengan satu sisi-sisi kristal. Kesempurnaan belahan diperikan dalam istilah sempurna, baik, cukup atau buruk. Beberapa bentuk belahan:
Ilustrasi: Macam-macam belahan
Sifat pecah adakalanya tidak berhubungan dengan struktur kristal, atau mineral tersebut pecah tidak melalui bidang belahannya, yang disebut sebagai rekahan (fracture). Beberapa sifat rekahan karakteristik, misalnya pada kuarsa membentuk lengkungan permukaan yang kosentris (conchoidal fracture). Beberapa istilah lain adalah, serabut (fibrous) pada asbes, hackly, even (halus), uneven (kasar), earhty, pada mineral yang lunak misalnya kaolinit.
5. Kekerasan (Hardness)
Kekerasan mineral adalah ketahanannya terhadap kikisan. Kekerasan ini ditentukan dari dengan cara menggoreskan satu mineral yang tidak diketahui dengan mineral lain yang telah diketahui. Dengan cara ini Mohs membuat skala kekerasan relatif dari mineral-mineral, dari yang paling lunak hingga yang paling keras. Untuk pemakaian praktis, dapat digunakan kuku (2,5), jarum tembaga (3,5), pisau silet (5 - 5,5), pecahan kaca (5,5) dan kawat/paku baja dengan kekerasan (6,5).
Ilustrasi: Skala Mohs (tingkat kekersasan mineral)
6. Densitas (Specific Gravity)
Densitas mineral dapat diukur dengan sederhana di labolatorium bila kristal tersebut tidak terlalu kecil. Hubungan ini dinyatakan sebagai berikut :
Spesific Gravity (SG) = W1 / (W1 - W2)
W1 = berat butir mineral di udara
W2 = berat butir mineral di dalam air
Di lapangan agak sulit menentukan dengan pasti biasanya dengan perkiraan; berat, sedang atau ringan. Beberapa mineral yang dapat dipakai sebagai perbandingan misalnya :
- Silikat, Karbonat, Sulfat, dan Halida SG berkisar antara 2,2 - 4,0.
- Bijih logam, termasuk Sulfida, dan Oksida berkisar antara 4,5 - 7,5.
- Native elemen (logam), Emas dan Perak umumnya termasuk logam berat.
7. Transparansi (Transparency)
Transparansi merupakan kemampuan (potongan pipih) mineral untuk meneruskan cahaya. Suatu obyek terlihat jelas melalui cahaya yang menembus potongan mineral yang transparan. Bila obyek tersebut terlihat secara samar, dipakai istilah translucent.
Ilustrasi: Transparansi mineral
8. Keliatan (Tenacity)
Keliatan adalah tingkat ketahanan mineral untuk hancur atau melentur. Beberapa istilah untuk memerikan sifat ini seperti pada berikut:
Ilustrasi: Keliatan/Tenacity mineral
9. Reaksi dengan asam
Beberapa mineral akan bereaksi bila ditetesi dengan asam hidroklorit (HCl). Pada kalsit terbentuk gelembung-gelembung CO2, dan pada beberapa sulfida bijih terbentuk H2S. Sifat lain untuk beberapa mineral misalnya rasa (taste), sifat refraksi ganda, dan sifat kemagnetan.
Dalam pengenalan mineral sering digunakan asosiasi mineral untuk mengenal jenis mineral yang lain. Beberapa mineral dapat bersamaan, dan adakalanya tidak pernah ditemukan dengan mineral lain.
Sekian materi yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat!
EmoticonEmoticon