logoblog

Kerangka Karangan Bahasa Indonesia

2/16/2024




Halo, kali ini kita akan bahas bagaimana cara membuat kerangka karangan yang formal sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Ilustrasi kerangka karangan pada bahasa Inggris

Kerangka karangan adalah rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya; Pokok-pokok yang akan dibicarakan; Pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan.

Fungsi dan peran kerangka isi karangan:
  • sebagai pedoman untuk menentukan jenis data yang harus dikumpulkan
  • sebagai patokan bagi penulis dalam menguraikan karangan secara sistematis
  • memberi gambaran umum mengenai pokok yang akan dibahas/dianalisis dalam karangan

Perbedaan dan persamaan kerangka karangan topik dan daftar isi
  • sama-sama memuat unsur-unsur yang terdapat pada tubuh/isi karangan
  • perbedaannya pada daftar isi semua unsur karangan dicantumkan disertai halaman tempat karangan
  • perbedaannya cara/waktu pembuatan kerangka topik -> sebelum karangan selesai
  • daftar isi  -> sesudah karangan selesai

Kerangka karangan dapat dibagi menjadi 2 yakni: Berdasarkan topik dan Formal. KK diungkapkan dalam bentuk kata merupakan kerangka karangan topik. Berikut saya berikan contoh untuk menunjukkan kerangka karangan topik:

Contoh 1
Topik : ramalan cuaca
Tema : meningkatkan kualitas peramalan cuaca dengan metode DRIR (Direct Readout Infra Red)
Tesis : Kualitas peramalan cuaca akan dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode DRIR, yaitu dengan mencatat data radiasi sinar infra merah dari satelit sehingga bisa diketahui distribusi temperatur tiap permukaan bumi.
Judul : DRIR metode canggih dalam Meramalkan Cuaca

Contoh 2
Topik : Banjir di Bandung Selatan
Tema : Apakah sebab-sebab terjadinya banjir dan bagaimanakah cara mengatasi akibat banjir tsb
Judul : Penanggulangan Akibat Banjir di Bandung Selatan

Sedangkan kerangka karangan formal dapat dicontohkan seperti berikut:

Contoh Kerangka Karangan Formal
Topik : Pengembangan Sistem Telekomunikasi
Judul : Pengembangan Sistem Telekomunikasi di Indonesia
Tujuan : memperoleh jenis sistem telekomunikasi yang tepat dan cocok untuk dipakai di Indonesia
Rumusan Masalah : Sistem telekomunikasi apa yang sesuai atau tepat digunakan di Indonesia untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia sehingga kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi dapat terpenuhi.

Aspek yang Diteliti : 
  • a. Keadaan wilayah Indonesia
  • b. Kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi
  • c. Berbagai jenis sistem telekomunikasi
  • d. Sistem-sistem telekomunikasi yang telah ada di Indonesia
  • e. Keadaan telekomunikasi di Indonesia saat ini
  • f. Hal-hal yang diperlukan untuk mengembangkan telekomunikasi di Indonesia
  • g. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan telekomunikasi di Indonesia.

Metode penelitian :
  • studi pustaka
  • survey melalui wawancara

Literatur : (min 5)


Penjelasan
Dalam kerangka karangan formal, rumusan masalah perlu dituangkan dengan jelas agar pembahasan masalah terarah dengan tujuan. Biasanya diungkapkan dalam bentuk pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, sejauhmana, upaya apa. Kemudian metode penelitian diperlukan dalam upaya memperoleh data. Sebab data diperlukan untuk membahas masalah dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi.

Tema adalah adalah topik yang sudah jelas mengandung tujuan. 

Misalnya, jika topik penanggulangan pencemaran udara disertai tujuan menanggulangi pencemaran udara dengan mengurang emisi kendaraan bermotor maka temanya: "penanggulangan pencemaran udara melalui pengurangan emisi kendaraan bermotor."

Dari topik dan tema dapat diangkat menjadi judul karangan ilmiah. Tema yang baik harus mengandung kejelasan, kesatuan, perkembangan, keaslian. Penetapan tema sebelum mulai mengarang sangat penting untuk pedoman menulis secara teratur dan jelas sehingga isi karangan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Rumusan tema boleh lebih dari satu kalimat, asalkan seluruh kalimat bersama-sama mengungkapkan satu ide (ide karangan).

Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.

Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya. Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu. 

Syarat judul yang baik:
  • harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.
  • judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
  • harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.
  • tidak provokatif.

Persamaan dan Perbedaan Topik dan Judul:
Persamaan : dapat menjadi judul karangan
Perbedaan  : topik adalah “payung besar” yang bersifat umum dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya. Judul lebih spesifik dan telah mengandung permasalaha yang lebih jelas atau lebih terarah dan telah menggambarkan sudut pandang penulisnya.



logoblog

Artikel Terkait

Previous
Next Post »