Setiap manusia pasti akan melalui fase-fase hidup mulai dari bayi, sekolah dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi. Kemudian lanjut bekerja atau menikah, punya anak dan mengurusnya sampai akhirnya menemui hari tua dan meninggal dunia. Kali ini kita akan bahas mengenai fasenya anak millenial saat ini, fasenya "quarter-life crisis" hehe. Yakni pernikahan. Sebenernya apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum menikah?
Saya akan bagi tips untuk para pembaca berdasarkan pengalaman saya mempersiapkan pernikahan.
Image by prostooleh on Freepik
Terms & Condition
Sebagai batasan dalam topik ini ada beberapa kondisi saya yang mungkin akan berbeda bagi masing-masing orang seperti berikut:
- Persiapan pernikahan T-1 alias setahun sebelum acara
- Menggunakan WO sejak awal
- Pastikan pasangan memang sudah sepakat akan menikah dan sudah menyampaikan rencana ke orang tua masing-masing
Dalam persiapan pernikahan kalau saya buat garis besarnya memiliki alur sebagai berikut:
Persiapan Budget -> Pencarian WO, Venue, dan Vendor -> Konsistensi Plan -> Adjustment by Actual
Tahap 1: Persiapan Budget
Hal yang paling pertama harus ditetapkan adalah budget. Nah kalo menurut saya, acara harus disesuaikan dengan budget, bukan sebaliknya. Apalagi buat kalian yang mau menikah dengan biaya sendiri. Buat terlebih dahulu template untuk men-simulasikan pengeluaran dan pendapatan secara kasar seperti contoh berikut:
Contoh Budget Pemasukan dan Pengeluaran
Budget yang dipersiapkan dengan baik akan memudahkan dan melancarkan kita dalam mempersiapkan pernikahan. Jangan sampai karena overbudget malah membuat hubungan dengan pasangan menjelang pernikahan meregang. Satu kata dari saya untuk para pria maupun pasangan yang patungan yakni SEMANGAT!. Bersiap-siap untuk mengencangkan ikat pinggang hehehe.
Tahap 2: Pencarian WO, Venue, dan Vendor
Tahap selanjutnya adalah pencarian WO, venue, dan vendor. Sebagai info untuk yang belum tahu bahwa saat ini sudah banyak sekali venue pernikahan yang menggunakan sistem kerja sama dengan berbagai vendor begitu juga dengan WO nya. Terkadang ada kondisi dimana WO dan venue pernikahan tidak cocok/tidak bekerja sama sehingga acara tidak bisa sesuai dengan keinginan kita.
Nah, oleh karena itu lebih baik kita pilih WO terlebih dahulu. Jadi biasanya WO akan memiliki paket yang dimana sudah terdapat berbagai macam pilihan vendor dan tempatnya. Lalu ada beberapa yang bisa kita custom sesuai dengan keinginan asal ada "budgetnya" hehe. Berikut contoh bentuk perbandingan yang saya pake untuk menentukan WO kemarin.
Contoh Perbandingan Saat Memilih WO
Untuk pencarian WO, banyak sekali pilihan untuk cari di Instagram. Fyi pada akhirnya saya tidak jadi memilih dari keempat WO tersebut, saya menggunakan KWO (Kusuma Wedding Organizer) tetapi saya cari excelnya hilang hehe. Bisa diliat ya untuk setiap WO memiliki paket yang berbeda dan harganya juga. Tetapi memang yang harganya lebih mahal menawarkan vendor yang lebih mahal juga.
Contoh Package Wedding dari WO
Pemilihan venue baiknya disesuaikan dengan berapa jumlah tamu yang akan diundang serta keinginan apakah ingin outdoor/indoor. Untuk outdoor perlu dipertimbangkan musim cuaca di musim hujan atau panas. Serta pemilihan dekor yang akan lebih banyak apabila venue lebih besar.
Pemilihan vendornya tidak akan saya bahas disini, namun bisa dijadikan acuan bahwa hal-hal yang ada pada list tersebut perlu dipersiapkan. Dan satu lagi ada yang kurang dalam list tersebut yakni dana darurat/kebutuhan lain-lain sebesar 10% dari total. Karena nantinya kalian bakal ada ketemu WO/vendor pasti ada cost transport, akomodasi dan makan.
Penggunaan WO menurut saya sangat-sangat membantu dalam mempersiapkan pernikahan. Karena banyak sekali hal-hal yang dipersiapkan bisa terselesaikan dengan tenang. Untuk itu pastikan cocok dengan WO karena merekalah yang akan menemani kalian dalam setahun tersebut.
Baca juga: Tips Mempersiapkan Engagement atau Lamaran
Tahap 3: Konsistensi Plan
Tahap selanjutnya adalah konsistensi dengan plan. Jika di awal tadi kita sudah mempersiapkan budget lalu menentukan WO, venue, dan vendor. Maka konsistensi adalah hal yang wajib kita jaga. Saat perjalanan menuju pernikahan pasti akan ada keinginan tambahan dari kita baik karena masukan dari luar ataupun keinginan sendiri. Perlu dilakukan pembatasan dan evaluasi apakah keinginan tersebut masih masuk ke dalam budget atau tidak.
Koordinasikan juga budget dan plan kepada orang tua, agar orang tau tahu bahwa budget yang kita sediakan adalah sekian dan tidak bisa ada penambahan. Jika misalkan ortu ingin menambah tamu ataupun jenis suvenir dan sebagainya bisa disampaikan perlu penambahan diluar budget kita. Ingat, komunikasi adalah kunci.
Tahap 4: Adjustment by Actual
Hidup tidak semulus aspal jalan tol, sehingga dalam perjalanan kita mungkin akan menemui berbagai macam rintangan. Sebagai contohnya kita harus perbaiki mobil rusak atau ganti spare part yang mahal. Lalu kita berpindah pekerjaan ke perusahaan lain yang memiliki kebijakan berbeda, atau ada janji-janji yang belum ditepati perusahaan.
Jika terjadi hal-hal seperti itu, maka perlu review lagi selama keberjalanan budget kita. Apakah masih on plan? Sudah keluar jalur? Atau sudah ada tanda-tanda akan keluar jalur?
Oleh sebab itu review setiap bulan harus dilakukan. Jika ada sesuatu yang tidak sesuai, segera buat plan B. Bagaimana caranya untuk mengembalikan budget agar sesuai dengan rencana pengeluaran. Apa contohnya adjustment by actual ini?
Silakan cari pemasukan lain seperti menjual barang yang sudah tak terpakai, mencari pinjaman ke keluarga ataupun menggadaikan barang. Tapi ini pilihan terakhir yaa kalau sudah terlanjur melenceng jauh hehe.
Image by Freepik
Sekian garis besar perencanaan budget yang bisa saya sampaikan. Semoga dapat membantu para pembaca. Good Luck!
EmoticonEmoticon