logoblog

Contoh Cerita Pendek tentang Pengalaman Pribadi

5/06/2017




UJIAN NASIONAL PERTAMA


Kabut putih menyelimuti desa yang menandakan dinginnya suasana. Itulah hari yang ditunggu-tunggu olehnya. Ia adalah seorang anak kelas 6 SD. Namanya Muhammad Faisal Prawiratama, panggilannya Isal.

Hari itu hari minggu dan bertepatan dengan tanggal 5 Mei 2013. Dia bangun pagi seperti biasanya pada jam 5 pagi lalu merapikan tempat tidurnya. Saat sarapan semua anggota keluarga memberinya semangat agar ia bisa mendapatkan nilai yang maksimal.

“ Sal, yang serius lo nanti UN-nya!" ujar kakaknya.
“ Iya sal, kalo nemnya tinggi nanti mama belikan HP,” sang Ibu ikut menyemangati.
“ Nanti kalo nilai matematikanya bisa 10, bapak kasih uang,” Ayahnya ikut mendukungnya.
“ Iya, moga-moga soalnya lebih gampang daripada TPM kemarin,” jawabnya sambil tersenyum.

Pada jam 10 pagi setelah sarapan ia melihat kakaknya main game dan lupa kalau besok hari ia akan menghadapi ‘Ujian Nasional tingkat SD’. Mungkin ia menjadi tidak konsen belajar  karena kedua orangtuanya pergi dan mendengar suara game dari komputer sang kakak. Tetapi ia tidak melihat dari dekat, sehingga sang kakak tidak melihatnya dan tidak mengingatkannya. Yang kakaknya tahu, ia sedang belajar di kamar. Hingga jam 1 siang, kakaknya pun mengajaknya makan siang bersama.

“ Ayo sal, makan dulu. Nanti dimarahin mama,” ajak si kakak.
“ Iya kak!” sahutnya.
“ Gimana tadi belajarnya, gampang kan bahasa Indonesia?” tanya kakaknya.
“ Lumayan lah kak, tapi banyak banget bacaannya e,” jawab ia dengan wajah sedikit malas.
“ Alah, gakpapa sal. Demi HP sama uang,” kata kakaknya sambil tertawa.

Mereka berdua pun makan dengan lahapnya di ruang tamu. Mereka bercanda sambil berbincang-bincang tentang soal UN. Kakaknya merupakan siswa di SMA negeri di kota Yogyakarta. Sedangkan Isal merupakan siswa SDN Denggung, Sleman. Setelah mereka selesai makan, mereka mendengar suara mobil.

“ Kak, itu kayaknya suara mobil bapak?” tanya Isal.
“ Iya bener, ayo buka pagar,” ujar kakaknya sambil menuju ke arah teras rumah.

Mereka membuka pagar, dan setelah itu mereka berbicara sebentar dengan orangtua mereka lalu tidur siang. Seperti biasa pada sore harinya si kakak memiliki tugas untuk mengantar sang ayah menuju ke stasiun dikarenakan ayahnya bekerja di luar kota dan pulang seminggu sekali. Dan saat sampai di stasiun sang ayah mengingatkan kepada si kakak untuk melarang adiknya tidur larut malam dan menonton televisi.

Sesampainya dirumah, jam sudah menunjukkan pukul 17.00. Si kakak mengingatkan kepadanya untuk tidak tidur larut malam dan menonton televisi. Ia pun mengangguk-angguk yang menandakan bahwa ia akan mematuhi hal tersebut. Pada pukul 20.00, sang kakak langsung menuju ke ruangan belakang karena ingin menonton final dari acara lomba melawak dan si kakak berniat menonton MU vs Chelsea pada jam 9 malam. Tanpa disadari hal itu membuatnya tidak konsen.

“ Kak, ini Fico baru mulai kah?” tanya Isal.
“ Iyo sal,kamu sana belajar. Udah dibilangin kok ngeyel,” suruh si kakak dengan nada keras.

Ia pun akhirnya pergi dari ruangan belakang. Tanpa disadari si kakak yang mungkin keasikan menonton TV. Isal diam-diam menonton pertandingan sepakbola di TV bagian ruang tamu. Hingga pada pukul 23.00 ia baru tidur. Dan pada pagi harinya Isal terlihat fit dan siap untuk mengikuti UN pelajaran Bahasa Indonesia dan berangkat bersama si kakak menggunakan sepeda motor.

Sesampai di sekolah ia belajar sebentar untuk mengingat soal yang ia pelajari tadi malam. Setelah itu, ia pun mulai mengerjakan soal dan setelah lama membaca ia merasa lelah dan akhirnya dapat menyelesaikan soal walaupun pada akhir soal ia kurang bisa konsentrasi. Dan saat pulang sekolah sang ibu menasehatinya.

“ Ya ampun sal, kamu kenapa? Pusing?” tanya sang ibu khawatir.
“ Aku agak pusing ma, aku tidur dulu,” jawabnya dengan lemas.

Setelah dilihat tanda-tandanya ternyata ia mengalami demam dan terpaksa tidak mengikuti UN pada hari kedua yaitu pelajaran matematika. Padahal sang ayah sudah menjanjikan hadiah kepadanya. Jadi, ia terpaksa mengikuti ujian susulan. Mungkin itulah mengapa kita harus mengikuti nasehat yang baik agar mendapatkan hasil yang baik juga.


logoblog

Artikel Terkait

Previous
Next Post »